Empat poin yang membingungkan

125 Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha

Bagian dari rangkaian ajaran yang sedang berlangsung (retret dan Jumat) berdasarkan buku Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha, volume ketiga dalam Perpustakaan Kebijaksanaan dan Welas Asih seri oleh Yang Mulia Dalai Lama dan Yang Mulia Thubten Chodron.

  • ulasan Budha alam
  • Betapa penderitaan itu bersifat petualangan
  • Empat poin yang membingungkan
  • Budha alam itu murni, namun memiliki kesengsaraan
  • Kebangunan tidak bersifat menyengsarakan, namun dimurnikan
  • Kekosongan pikiran Buddha dan pikiran makhluk hidup tidaklah berbeda
  • Aktivitas kebangkitan terjadi secara spontan, namun terjadi tanpa pemikiran apa pun
  • Bagaimana mengatasi keputusasaan dan mengatasi konsepsi yang menyimpang
  • Menyanggah salah lihat bahwa Budha alam tidak ada dan kebangkitan tidak mungkin terjadi

Samsara, Nirwana, dan Budha Alam 125: Empat Poin Membingungkan (Download)

Poin kontemplasi

  1. Semua makhluk memiliki Budha alam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pikiran kita, namun berapa banyak makhluk yang benar-benar menyadari potensi tersebut dan memanfaatkannya? Bagaimana hubungan Anda dengan dunia sebelum Anda bertemu dengan dharma? Pertimbangkan jenisnya karma kita mencipta tanpa menyadari potensi kebangkitan kita. Biarkan rasa welas asih terhadap makhluk hidup lainnya, yang tidak mengetahui adanya alternatif selain samsara, muncul dalam pikiran Anda.
  2. Mengapa sangat penting untuk memiliki pemahaman yang benar Budha alam? Apa saja contoh dari menggenggam diri yang melekat yang Anda perhatikan dalam pikiran Anda ketika Anda berpikir tentang diri Anda dan Budha alam?
  3. Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri mengapa pikiran yang kosong membuat penderitaan menjadi sebuah kebetulan? Mengapa sifat-sifat baik kita tidak juga bersifat tambahan?
  4. Renungkan empat poin yang membingungkan dan renungkan penjelasan yang dapat menyelesaikannya. Jadikan ujian Anda bersifat pribadi, dengan menggunakan contoh-contoh dari kehidupan Anda sendiri dan dunia di sekitar Anda.
    • Dari waktu yang tak berawal, Budha alam telah murni dan bebas dari kekotoran batin, namun masih terdapat penderitaan dan kekotoran batin.
    • Pikiran yang terbangun itu murni, namun perlu dimurnikan.
    • Kekosongan pikiran para Buddha dan kekosongan pikiran makhluk hidup tidak dapat dibedakan karena keduanya murni dan kosong dari keberadaan yang melekat, namun yang satu milik para Buddha dan yang lainnya milik makhluk hidup.
    • Aktivitas kebangkitan Buddha terjadi secara spontan, namun terjadi tanpa motivasi sadar.
  5. Pertimbangkan keputusasaan yang muncul dalam pikiran Anda dan lihatlah apa adanya: hanya kumpulan konsepsi menyimpang yang Anda yakini benar. Bayangkan membiarkan pikiran-pikiran ini hilang begitu saja. Bagaimana hal ini dapat mengubah pengalaman Anda?
  6. Rasakan kerinduan Anda akan kebangkitan spiritual dan aspirasi Anda untuk membebaskan diri dari halangan yang mengikat Anda. Sadarilah bahwa ini menunjukkan adanya Budha alam. Hargai aspek diri Anda itu dan putuskan untuk memupuknya.
Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.