Nilai kemanusiaan kita

16 Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha

Bagian dari rangkaian ajaran yang sedang berlangsung (retret dan Jumat) berdasarkan buku Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha, volume ketiga dalam Perpustakaan Kebijaksanaan dan Welas Asih seri oleh Yang Mulia Dalai Lama dan Yang Mulia Thubten Chodron.

  • Tinjau duhkha sejati Asanga melalui sepuluh poin
  • Menerapkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari
  • Merenungkan duhkha mengarah pada cita-cita untuk pembebasan
  • Berbudi luhur aspirasi lawan lampiran menempel
  • Pertapaan versus pelepasan lampiran
  • Menghadapi rintangan dalam praktik Dharma
  • Mendekati penderitaan dengan sikap yang benar
  • Penderitaan kosong dari keberadaan yang melekat

Samsara, Nirwana, dan Budha Sifat 16: Nilai kemanusiaan kita (Download)

Poin kontemplasi

  1. Bagaimana kita membuat Dharma menjadi hidup bagi kita?
  2. Apa saja cara kebiasaan lama yang Anda gunakan untuk mengatasi perasaan negatif? Bagaimana ini membawa lebih banyak penderitaan ke dalam hidup Anda?
  3. Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri: Apa nilai kehidupan manusia kita menurut Budhaajarannya?
  4. Apa artinya melepaskan? lampiran untuk tubuh kita, hubungan, makanan, dll? Apa artinya TIDAK?
  5. Apa saja cara untuk memikirkan tentang pengalaman sulit untuk meningkatkan kebahagiaan kita sekarang dan di masa depan?
  6. Apa tujuan mempelajari asal mula duhkha?
  7. Pertimbangkan bahwa penderitaan hanyalah label di atas momen-momen pikiran yang serupa. Apakah ini membantu mengubah cara berpikir Anda? marah, lampiran, cemburu, dll?
  8. Bayangkan bagaimana rasanya tidak marah, sehingga apa pun yang dikatakan atau dilakukan orang lain, Anda tidak marah? Sekarang pertimbangkan bahwa nirwana adalah tidak adanya semua kondisi mental yang menyedihkan ini. Bagaimana damai itu?
Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.

Lebih banyak tentang topik ini