Cetak Ramah, PDF & Email

Bagaimana cara mendengarkan Dharma

01 Landasan Praktik Buddhis

Bagian dari rangkaian ajaran yang diberikan selama retret berdasarkan buku Landasan Praktek Buddhis diberikan pada Biara Sravasti.

  • Pengantar “Perpustakaan Kebijaksanaan dan Welas Asih”
  • Ikhtisar topik Landasan Praktek Buddhis
  • Ilmu, filsafat, dan agama Buddhis
  • Nilai mempelajari dharma
  • Tiga pot yang rusak
  • Empat segel
    • Semua berkondisi fenomena bersifat sementara

Landasan Praktik Buddhis 01: Pendahuluan dan ikhtisar (Download)

Poin kontemplasi

  1. Yang Mulia Chodron mendorong kita untuk membaca terlebih dahulu, mencatat poin-poin penting selama pengajaran, dan kemudian meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Mengapa ini sangat penting untuk mempelajari Dharma dan berkembang dalam praktik kita?
  2. Renungkan sajak-sajak dari Jataka Tales dan bagaimana mempelajari Dharma bahkan lebih baik daripada semua hal duniawi yang kita kejar. Luangkan waktu dengan ini, benar-benar menginternalisasi betapa kuatnya ajaran itu (atau telah) dalam hidup Anda. Hal-hal duniawi apa lagi yang Anda kejar yang mungkin tidak disebutkan dalam ayat-ayat ini? Apa yang membuat Dharma lebih berharga dari ini juga? Bagaimana memikirkan ajaran dengan cara ini mengilhami pikiran Anda untuk terus belajar?
  3. Pelajari definisi dari tiga bejana yang rusak dan periksa untuk melihat apakah Anda seperti mereka: periuk terbalik, periuk bocor, dan periuk kotor. Bagaimana mungkin menjadi seperti pot ini menghalangi latihan spiritual Anda? Berikan contoh pribadi dari mereka di tempat kerja dalam hidup Anda. Apa yang dapat Anda lakukan untuk mulai mengatasi kecenderungan ini?
  4. Jelaskan yang pertama dari empat meterai (semua terkondisi .) fenomena bersifat sementara) dengan kata-kata Anda sendiri. Buatlah contoh perubahan kasar dan halus dari pengalaman Anda sendiri. Mengapa perubahan kasar tidak mungkin terjadi tanpa perubahan halus?
Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.

Lebih banyak tentang topik ini