Seperti emas di kotoran

122 Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha

Bagian dari rangkaian ajaran yang sedang berlangsung (retret dan Jumat) berdasarkan buku Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha, volume ketiga dalam Perpustakaan Kebijaksanaan dan Welas Asih seri oleh Yang Mulia Dalai Lama dan Yang Mulia Thubten Chodron.

  • Nasihat dalam mengambil inisiasi
  • Perumpamaan ketiga: sebutir biji gandum di dalam kulitnya
  • Budha alam dikaburkan oleh benih kebodohan
  • Penekanan pada makhluk biasa yang berada di alam berbentuk dan alam tak berbentuk
  • Perumpamaan keempat: emas terkubur dalam kotoran
  • Budha alam dikaburkan oleh nyata, kasar tiga racun
  • Berwujud kasar lampiran, permusuhan, dan ketidaktahuan

Samsara, Nirwana, dan Budha Alam 122: Bagaikan Emas dalam Kotoran (Download)

Poin kontemplasi

  1. Perhatikan perumpamaan ketiga: milik kita Budha hakikatnya bagaikan sebutir biji gandum di dalam kulitnya. Sama seperti kulitnya yang harus dibuang agar biji-bijian dapat dimakan, ketidaktahuan kita juga harus dihilangkan sebelum kita dapat menyadari kebenaran hakiki. Kita juga tidak dapat melihat aktivitas pencerahan dari a Budha karena pikiran kita terlalu kabur. Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan bagaimana ketidaktahuan kita mengaburkan ketidaktahuan kita Budha alam serta kemampuan kita untuk mengenali aktivitas pencerahan para Buddha dalam hidup kita. Pertimbangkan bagaimana para Buddha mengajarkan kita untuk membuang kulit ketidaktahuan kita sehingga pada akhirnya kita dapat memberi nutrisi kepada orang lain melalui aktivitas pencerahan kita sendiri.
  2. Visualisasikan perumpamaan pengadilan: bahwa kita Budha intinya menyerupai emas yang terkubur dalam kotoran; kita Budha esensinya murni, namun sering kali kita sama sekali tidak menyadarinya, terutama setelah terwujud lampiran, permusuhan, dan ketidaktahuan yang mendominasi pikiran. Benar-benar rasakan bahwa ini adalah situasi kita di samsara. Pertimbangkan bahwa ketika para Buddha mengajarkan kita untuk menundukkan dan pada akhirnya melenyapkan penderitaan, keindahan yang ada pada diri kita akan menjadi milik kita. Budha esensi dapat bersinar keluar. Bayangkan seperti apa jadinya.
Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.

Lebih banyak tentang topik ini