Cetak Ramah, PDF & Email

Perasaan dan dimensi etis dari penderitaan

31 Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha

Bagian dari rangkaian ajaran yang sedang berlangsung (retret dan Jumat) berdasarkan buku Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha, volume ketiga dalam Perpustakaan Kebijaksanaan dan Welas Asih seri oleh Yang Mulia Dalai Lama dan Yang Mulia Thubten Chodron.

  • Perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan, atau netral muncul bersama penderitaan
  • Kondisi mental yang bajik disertai dengan perasaan bahagia atau keseimbangan batin
  • Kebahagiaan atau ketidakbahagiaan mental muncul dengan penderitaan tambahan
  • Ketidaktahuan, pandangan tentang identitas pribadi, pandangan ekstrem adalah netral secara etis
  • Penjelasan tentang ketidaktahuan campuran dan ketidaktahuan tidak bercampur
  • Penderitaan dalam bentuk dan alam tanpa bentuk adalah netral secara etis
  • Meneliti bagaimana tindakan berbahaya berakar pada ketidaktahuan dan dipicu oleh penderitaan
  • Belajar menerapkan langkah-langkah perbaikan untuk penderitaan

Samsara, Nirwana, dan Budha Sifat 31: Perasaan Dan Dimensi Etis Penderitaan (Download)

Poin kontemplasi

  1. Mengapa kita tidak bisa melepaskan penderitaan kita begitu saja?
  2. Periksa pikiran Anda sendiri: Ketika Anda berada di bawah pengaruh penderitaan, apakah Anda melihat objek, situasi, orang, dll secara akurat? Apakah itu memiliki kualitas yang Anda rasakan? Apa beberapa pemikiran yang memengaruhi cara Anda melihatnya? Bagaimana mengubah pikiran dan melihatnya secara akurat mengubah cara Anda berhubungan dengannya?
  3. Apa penderitaan terkuat bagi Anda? Putuskan untuk memperhatikan pikiran Anda dan segera terapkan penawarnya.
  4. Venerable Chodron berkata bahwa sangat membantu untuk membuat contoh pribadi. Luangkan waktu untuk mempertimbangkan pengalaman Anda sendiri sehubungan dengan penderitaan ini. Di mana Anda melihat mereka beroperasi dalam kehidupan Anda sendiri?
Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.