Jenis penderitaan lainnya

23 Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha

Bagian dari rangkaian ajaran yang sedang berlangsung (retret dan Jumat) berdasarkan buku Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha, volume ketiga dalam Perpustakaan Kebijaksanaan dan Welas Asih seri oleh Yang Mulia Dalai Lama dan Yang Mulia Thubten Chodron.

Samsara, Nirwana, dan Budha Sifat 23: Jenis Penderitaan Lainnya (Download)

Poin kontemplasi

  1. Buatlah beberapa contoh dari pandangan yang salah Anda secara pribadi memegang bahwa memotong akar kebajikan. Bagaimana Anda bisa mulai melatih pikiran Anda dalam pandangan yang benar?
  2. Apa sajakah pandangan yang salah yang mungkin Anda bawa dari agama lain, cara Anda dibesarkan, atau dari masyarakat pada umumnya yang tidak sejalan dengan pandangan Buddhis? Bagaimana Anda bisa mulai melatih pikiran Anda dalam pandangan yang benar?
  3. Adalah pandangan yang salah Anda memegang lebih mudah atau lebih sulit untuk diperhatikan daripada lima penderitaan pertama yang dibahas dalam teks (lampiran, marah, kesombongan, ketidaktahuan, tertipu meragukan)?
  4. Penderitaan mana yang paling kuat bagi Anda? Mengapa penting untuk menjadi jelas tentang penderitaan Anda yang paling parah?
  5. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi lebih sadar akan diri Anda? lampiran merasakan objek dan melepaskannya?
  6. Apa efeknya? pandangan yang menyedihkan miliki dalam praktik Dharma Anda? Apa yang akan membantu Anda menaklukkan mereka?
  7. Apa manfaat merenungkan dukkha?
  8. Tinjau masing-masing dari sepuluh penderitaan menurut sutra Pali. Apa contoh masing-masing dari mereka dalam pengalaman Anda sendiri? Bagaimana masing-masing menghalangi kebahagiaan Anda dan pemenuhan tujuan spiritual Anda?
  9. Apa tiga kecenderungan mendasar yang Budha dikatakan sangat berbahaya? Luangkan waktu untuk mengamati pengalaman Anda dari ketiganya? Penangkal apa yang diajarkan teks untuk diterapkan dalam setiap situasi itu? Apa yang dibutuhkan untuk menghilangkannya?
Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.