Sumber, kontak, perasaan

50 Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha

Bagian dari rangkaian ajaran yang sedang berlangsung (retret dan Jumat) berdasarkan buku Samsara, Nirvana, dan Sifat Buddha, volume ketiga dalam Perpustakaan Kebijaksanaan dan Welas Asih seri oleh Yang Mulia Dalai Lama dan Yang Mulia Thubten Chodron.

  • Dua cara untuk mendeskripsikan tautan
  • Model perkembangan dan proses aktif untuk kognisi
  • Nama dan enam sumber saling bergantung
  • Penjelasan bhavanga
  • Bagaimana kita mendiskriminasi secara dualistik
  • Tiga Kondisi untuk kontak dan bagaimana kontak terjadi
  • Kondisi objek yang diamati, kondisi dominan, kondisi yang mendahuluinya
  • Enam objek, enam sumber dan enam kesadaran
  • Perasaan atau pengalaman yang menyenangkan, menyakitkan atau netral
  • Bagaimana kita bereaksi berdasarkan perasaan menyenangkan atau menyakitkan

Samsara, Nirwana, dan Budha Sifat 50: Sumber, Kontak, Perasaan (Download)

Poin kontemplasi

  1. Buatlah beberapa contoh faktor-faktor yang harus bersatu sebagai nama dan bentuk untuk menghasilkan kontak dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Luangkan waktu untuk merenungkan syair-syair Buddhaghosa dari teks tentang bagaimana tubuh mental dan fisik saling bergantung satu sama lain.
  3. Renungkan kontak dalam konteks 12 tautan. Gambar tradisional apa dalam tradisi Tibet yang mewakili mata rantai ke-6? Menurut Anda mengapa gambar ini dipilih?
  4. Kami biasanya berpikir bahwa kontak adalah hal yang baik, tetapi mengapa hubungan ini dianggap mengganggu makhluk yang bertransmigrasi? Buatlah beberapa contoh dari pengalaman Anda sendiri tentang bagaimana kontak mengarah ke masing-masing dari tiga jenis perasaan dan mengapa ini merupakan proses yang tidak diinginkan.
  5. Ambil contoh dari kehidupan Anda, misalnya melihat sesuatu. Apa Kondisi perlu hadir agar Anda dapat melihat apa yang Anda lihat?
  6. Bayangkan sensasi seperti rasa lapar di perut Anda. Telusuri kembali yang mana dari enam objek, enam kemampuan kognitif, dan enam jenis kontak yang terlibat dalam evolusi perasaan itu.
Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.

Lebih banyak tentang topik ini