Sampul buku Menumbuhkan Hati yang Penuh Kasih

Menumbuhkan Hati yang Belas Kasih

Metode Yoga Chenrezig

Buddha Welas Asih, baik yang dikenal sebagai Chenrezig, Avalokiteshvara, Kuan Yin, atau Kannon, dicintai dan dipraktikkan secara luas. Teks ini berfungsi sebagai komentar komprehensif dan praktis tentang praktik Tibet yang terkenal ini, yang diambil dari ajaran kitab suci dan lisan.

Pesan dari

Tentang buku

Mungkin dewa yang paling dikenal dan dicintai di seluruh dunia Buddhis, Chenrezig—juga dikenal sebagai Avalokiteshvara, Kuan Yin, atau Kannon—adalah Buddha Welas Asih. Umat ​​Buddha beralih ke Chenrezig untuk perlindungan, persahabatan, dan inspirasi setiap hari. Chenrezig juga merupakan perwujudan dari welas asih dari semua Buddha dan karena itu dianggap sebagai pintu gerbang kontemplatif terbaik untuk pengembangan welas asih.

Dalam buku ini, yang telah menerima pujian tinggi dari para biarawan dan sarjana Buddhis awam, Yang Mulia Thubten Chodron memaparkan manual yang berguna tentang yoga Buddhis Tibet di Chenrezig. Berdasarkan tidak hanya pada kitab suci tetapi juga ajaran lisan, komentarnya komprehensif dan praktis.

Kisah di balik buku

Yang Mulia Thubten Chodron membacakan kutipan

Bahan terkait

Ajaran tentang latihan Chenrezig

Kata Pengantar oleh Yang Mulia Dalai Lama

Masalah yang kita hadapi sebagai manusia saat ini menuntut sikap mental yang positif dan rasa kasih sayang terhadap sesama. Saya sangat yakin bahwa kita dapat memecahkan sebagian besar masalah kita dengan mengembangkan rasa tanggung jawab universal, yaitu ingin melakukan sesuatu untuk orang lain tanpa motif egois, karena perasaan belas kasih. Selain itu, kata Tibet untuk ini memiliki konotasi tekad yang berani—tidak hanya memikirkan orang lain dan ingin melakukan sesuatu untuk mereka, tetapi sebenarnya mewujudkan harapan baik ini. Baca lebih banyak…

Kutipan: “Dia bermaksud baik, sayang”

Seseorang pernah bertanya kepada Lama Yeshe apakah Mao Tse-tung adalah makhluk jahat. Pasukannya membunuh banyak orang dan karena tindakannya, banyak orang, termasuk Lama sendiri, terkena dampak buruk. Lama menatap kami dan berkata, "Dia bermaksud baik, sayang." Kami menunggu Lama untuk membuat pernyataan politik yang kuat, terutama karena dia harus meninggalkan Tibet karena tentara Mao, hanya membawa cangkir tehnya, dan memasuki India sebagai pengungsi. Kami adalah sekelompok orang Barat liberal, siap untuk meneriakkan “ketidakadilan” atas nama orang-orang yang tertindas, tetapi Lama hanya berkata, “Dia bermaksud baik, sayang.” Baca lebih banyak…

Translations

Review

  • Posting ulasan Anda di Amazon
  • Dinilai sebagai salah satu Buku Rohani Terbaik tahun 2006—Baca reviewnya by Spiritualitas dan Latihan

Dengan kejernihan dan humornya yang biasa, Yang Mulia Thubten Chodron menyampaikan eksposisi tingkat pertama dari teori dan praktik Tantra Aksi, mendasarkan dirinya pada sadhana Chenrezig berlengan 1,000. Penjelasannya yang jelas dan bermanfaat tentunya sangat bermanfaat bagi kita semua di jalan Vajrayana.

— Jetsunma Tenzin Palmo, penulis "Refleksi di Danau Gunung"

Dalam persembahan Dharma terbarunya, Thubten Chodron memanfaatkan banyak ajaran lisan dan praktik bertahun-tahun saat dia menerapkan metode mendalam Vajrayana dalam kehidupan sehari-hari. Dia dengan terampil menunjukkan bagaimana kita dapat menembus persepsi biasa kita tentang diri kita sendiri, makhluk lain, dan lingkungan kita, melalui pengembangan 'penampilan murni' dan praktik tantra lainnya, dengan cara yang membuka hati untuk empati dan belas kasih. Ini adalah buku yang harus dihargai.

—B. Alan Wallace, penulis “Minding Closely: Empat Penerapan Perhatian Penuh”

Yang Mulia Thubten Chodron adalah seseorang yang hidupnya mewujudkan kebajikan kebaikan, kesederhanaan, dan kejelasan visi yang terletak di jantung ajaran Buddha. Kualitas abadi inilah yang bersinar melalui tulisannya dan menyentuh hati pembaca di seluruh dunia.

— Thupten Jinpa, penerjemah untuk HH Dalai Lama