Tidak ada pemilik penderitaan yang sebenarnya
129 Terlibat dalam Perbuatan Bodhisattva
Bagian dari rangkaian ajaran yang berkelanjutan berdasarkan teks klasik Shantidewa, Bodhisattvacharyavatara, sering diterjemahkan sebagai Terlibat dalam Perbuatan Bodhisattva. Yang Mulia Thubten Chodron juga mengacu pada garis besar komentar oleh Gyaltsab Dharma Rinchen and komentar oleh Kepala Biara Dragpa Gyaltsen.
- Apa artinya ketika kita mengatakan, "perasaan saya terluka"?
- Ulasan ayat 95: Apa yang istimewa dari saya?
- Resensi ayat 101: Tidak nyata aku yang memiliki penderitaan
- Ayat 102: Tidak ada perbedaan antara penderitaan diriku dan penderitaan orang lain
- Ayat 103: Jika penderitaan saya ingin dihilangkan maka penderitaan orang lain harus dihilangkan
- Sloka 104: Mengembangkan welas asih atas penderitaan orang lain
- Mengapa mengamati penderitaan orang lain menyebabkan kita menderita?
- Welas asih tidak berarti menjadi orang yang menyenangkan
129 Tidak ada pemilik sebenarnya dari penderitaan (Download)
Yang Mulia Thubten Chodron
Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.