Cetak Ramah, PDF & Email

37 Amalan: Ayat 17-19

37 Amalan: Ayat 17-19

Bagian dari serangkaian pembicaraan tentang 37 Praktek Bodhisattva diberikan selama retret akhir pekan di Medan, Indonesia, yang diselenggarakan oleh Vihara Borobudur Medan dan Majelis Buddhayana Indonesia-Sumut.

  • Tiga cara seorang pengkritik menguntungkan kita
  • Melihat cara biasa pikiran egois kita merespons kesulitan dan menggunakan instruksi untuk mengubah pikiran
  • Apa artinya menanggung kesalahan dan penderitaan orang lain
  • Ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik, kita mungkin melupakan Dharma
  • Ketenaran dan kekayaan tidak memiliki esensi, ia datang dan pergi. Lebih baik tidak melekat padanya dan tidak sombong memilikinya

37 Amalan: Ayat 17-19 (Download)

Foto peserta retret, milik Abok Kasim.
Video montase, milik Teman dari Vihara Borobudur Medan:

Yang Mulia Thubten Chodron

Venerable Chodron menekankan penerapan praktis dari ajaran Buddha dalam kehidupan kita sehari-hari dan khususnya ahli dalam menjelaskannya dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktikkan oleh orang Barat. Dia terkenal karena ajarannya yang hangat, lucu, dan jelas. Ia ditahbiskan sebagai biksuni Buddhis pada tahun 1977 oleh Kyabje Ling Rinpoche di Dharamsala, India, dan pada tahun 1986 ia menerima penahbisan bhikshuni (penuh) di Taiwan. Baca biodata lengkapnya.

Lebih banyak tentang topik ini